23 October 2023

Cara Menghitung Penyusutan (Depresiasi) di Excel

Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi yang dibuat secara sistematis untuk mengecilkan atau mengurangi jumlah aset tetap selama masa manfaat. Aset tetap ini adalah aset perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional.

Ada banyak cara untuk menghitung penyusutan di Excel, dan beberapa metode penyusutan sudah memiliki fungsi bawaan yang disertakan dalam perangkat lunak. Tabel di bawah ini mencakup semua metode penyusutan bawaan Excel yang disertakan dalam Excel 365, beserta rumus untuk menghitung penyusutan unit produksi (aset).

Fungsi SLN (Straight Line Method)

Fungsi SLN digunakan untuk menghitung nilai penyusutan dari suatu aktiva untuk suatu periode tertentu dengan menggunakan Straight Line Method atau Metode Garis Lurus. Dengan cara ini nilai penyusutan akan merata setiap tahunnya.

Rumus Fungsi SLN adalah =SLN(cost, salvage, life)

  • Cost : Harga perolehan atau harga beli aset yang akan disusutkan nilainya (Biaya awal aset).
  • Salvage : Nilai di akhir depresiasi (kadang-kadang disebut nilai sisa aset).
  • Life : Jumlah periode depresiasi aset (kadang disebut umur berguna dari aset).

Contoh Penggunaan Fungsi SLN pada Microsoft Excel

Diketahui Suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga Rp. 20.000.000. Berapakah penyusutan nilai kendaraan tersebut setiap tahun selama 5 tahun menggunakan metode "straight line" dengan asumsi nilai kendaraan di akhir periode adalah Rp 2.000.000.

Langkah-langkah penyelesaiannya sebagai berikut.

  • Buatlah kolom seperti dibawah ini dan ketik kolom sesuaikan dengan selnya.
  • Sel B7 di isi dengan Rumus =SLN($C$2;$C$4;$C$3) ~ Tanda $ muncul karena setelah mengklik sel C2 kemudian tekan tombol F4 atau Fn+F4 (sesuaikan dengan PC masing-masing)
  • Sel C7 diisi dengan Rumus =B7 
  • Sel C8 diisi dengan Rumus =B8+C7, kemudian copy ke bawah sampai C11 
  • Sel D7 diisi dengan Rumus =$C$2-C7 ,kemudian copy ke bawah sampai D11
Setelah selesai diberi fungsi SLN maka hasilnya seperti berikut ini.

Fungsi SYD (Sum of Year Digits method)

Pada dasarnya fungsi SYD hampir sama dengan fungsi lainnya yang berhubungan dengan penghitungan penyusutan Asset. Yang paling terlihat sama adalah argumen dari semua fungsi ini yang hampir dipastikan memiliki 4 argumen yaitu cost, salvage, life dan per. Keempat argumen dari fungsi SYD ini semua bersifat wajib untuk diisi sehingga akan menimbulkan error jika dikosongkan. Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan metode Jumlah Angka Tahun.

Rumus Fungsi SYD : =SYD(cost;salvage;life;per)

  • Cost : Harga perolehan atau harga beli aset yang akan disusutkan nilainya (Biaya awal aset).
  • Salvage : Nilai di akhir depresiasi (kadang-kadang disebut nilai sisa aset).
  • Life : Jumlah periode depresiasi aset (kadang disebut umur berguna dari aset).
  • per : Satu periode dalam masa_pakai yang digunakan untuk menghitung penyusutan.

Argumen life dan per ini berbeda, life merupakan umur ekonomis sedangkan per merupakan periode yang akan dihitung penyusutannya dan mengacu kepada umur ekonomis asset tersebut.

Contoh Penggunaan Fungsi SYD pada Microsoft Excel

Diketahui Suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga Rp. 20.000.000. Berapakah penyusutan nilai kendaraan tersebut setiap tahun selama 5 tahun menggunakan metode "Jumlah Angka Tahun" dengan asumsi nilai kendaraan di akhir periode adalah Rp 2.000.000.

  • Buatlah kolom seperti dibawah ini dan ketik kolom sesuaikan dengan selnya. 
  • Sel B7 di isi dengan Rumus =SYD($C$2;$C$4;$C$3;A7)
  • Sel C7 diisi dengan Rumus =B7 
  • Sel C8 diisi dengan Rumus =B8+C7, kemudian copy ke bawah sampai C11 
  • Sel D7 diisi dengan Rumus =$C$2-C7 ,kemudian copy ke bawah sampai D11
  • Setelah selesai diberi fungsi SYD maka hasilnya seperti berikut ini. 

Fungsi DDB (Double Declining Balance method)

Fungsi ini digunakan untuk menghitung penyusutan dengan Metode Saldo Menurun Ganda. Fungsi DDB mempunyai 5 argumen yang 4 diantaranya bersifat optional atau dapat dikosongkan.

Argumen - argumen tersebut mirip dengan argumen yang terdapat pada fungsi yang telah kita bahas sebelumnya, jika telah membacanya maka kita tidak akan sulit memahami argumen - argumen tersebut.

Rumus Fungsi DDB : =DDB(cost;salvage;life;period;[factor])

  • Cost : Harga perolehan atau harga beli aset yang akan disusutkan nilainya (Biaya awal aset).
  • Salvage : Nilai di akhir depresiasi (kadang-kadang disebut nilai sisa aset). Nilai ini dapat berupa 0.
  • Life : Jumlah periode depresiasi aset (kadang disebut umur berguna dari aset).
  • period : Satu periode dalam masa_pakai yang digunakan untuk menghitung penyusutan.
  • factor : Kecepatan penurunan saldo. Jika faktor dihilangkan, diasumsikan sebagai 2 (metode neraca menurun ganda) (optional)

Untuk argumen cost, salvage, life dan period bersifat wajib untuk diisi sedangkan argumen factor bersifat optional dan boleh untuk dikosongkan. Jika dikosongkan maka diasumsikan menjadi 2 atau metode menurun ganda. Penting: Keseluruhan lima argumen harus bilangan positif.

Contoh Penggunaan Fungsi DDB dalam Excel.

Diketahui Suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga Rp. 20.000.000. Berapakah penyusutan nilai kendaraan tersebut setiap tahun selama 5 tahun menggunakan metode "neraca menurun-ganda" dengan asumsi nilai kendaraan di akhir periode adalah Rp 2.000.000.

  • Buatlah kolom seperti dibawah ini dan ketik kolom sesuaikan dengan selnya. 
  • Sel B7 di isi dengan Rumus : =DDB($C$2;$C$4;$C$3;A7)
  • Sel C7 diisi dengan Rumus =B7 
  • Sel C8 diisi dengan Rumus =B8+C7, kemudian copy ke bawah sampai C11 
  • Sel D7 diisi dengan Rumus =$C$2-C7 ,kemudian copy ke bawah sampai D11
  • Setelah selesai diberi fungsi DDB maka hasilnya seperti berikut ini. 

No comments:

Post a Comment

Cara Menghitung Penyusutan (Depresiasi) di Excel

Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi yang dibuat secara sistematis untuk mengecilkan atau mengurangi jumlah aset tetap selama masa manf...